Errol Spence Jr. adalah salah satu petinju kelas welter terunggul
dalam sejarah. Dilahirkan pada 3 Maret 1990, di Long Island, New York, Amerika Serikat, Spence telah menjalani karier profesional yang sangat mengesankan dan membuktikan diri sebagai sosok dominan di arena tinju. Meskipun mulai terkenal pada tahun 2015, Spence telah meraih banyak pencapaian luar biasa, termasuk merebut gelar juara dunia WBC, IBF, dan WBA di kelas welter.
Dengan gaya bertarung yang kuat, serangan yang mematikan,
serta kemampuan bertahan yang tangguh, “The Truth”—panggilan yang diberikan padanya—adalah sosok yang sangat ditakuti dalam divisinya. Meski menghadapi sejumlah rintangan, termasuk kecelakaan serius yang hampir menghancurkan kariernya, Spence selalu bangkit dan tampil lebih kuat serta semakin berpengaruh dalam dunia tinju.
Perjalanan Karier Errol Spence Jr.
Awal Karier dan Laju Cepat Menuju Puncak
Errol Spence Jr. memulai karier profesionalnya pada tahun 2012 setelah mendapatkan medali perak di Olimpiade 2012 di London. Sejak awal, ia telah menunjukkan bakat luar biasa dalam tinju, dengan kemampuan untuk memadukan kekuatan serangan dan teknik bertahan yang sangat mumpuni. Pada tahun 2015, Spence mengalahkan Chris Algieri dan mulai melangkah serius untuk menantang petinju-petinju papan atas di kelas welter.
Setelah meraih beberapa kemenangan yang mencolok, akhirnya Spence merebut gelar juara dunia IBF kelas welter pada 2017 dengan mengalahkan Kell Brook di Inggris. Kemenangan ini menandakan bahwa Spence sudah siap menjadi salah satu petinju terbaik di dunia. Ia terus mendominasi dengan mengalahkan berbagai lawan tangguh dan mempertahankan gelar yang diraihnya.
Dominasi di Kelas Welter
Errol Spence Jr. terkenal karena kekuatan fisiknya yang luar biasa dan kemampuan bertahan yang sangat solid. Salah satu kekuatan utama Spence adalah kemampuannya untuk mengatur jalannya pertarungan dan melakukan serangan yang efektif. Ia sering kali memulai pertarungan dengan mengendalikan ritme dan menyudutkan lawannya menggunakan kombinasi serangan yang sangat kuat.
Pada 2019, Spence berhasil mengalahkan Shawn Porter untuk mendapatkan gelar juara dunia WBC, sehingga melengkapi koleksi gelarnya di kelas welter. Kemenangan ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu petinju terhebat di dunia. Spence juga terkenal dengan gaya bertarungnya yang agresif dan konsisten dalam setiap pertarungan. Ia menjadi ancaman serius bagi petinju kelas welter lainnya seperti Terence Crawford dan Manny Pacquiao.
Tantangan dan Kembali dari Kecelakaan
Salah satu momen paling menentukan dalam karier Errol Spence adalah insiden kecelakaan mobil yang hampir merenggut hidupnya pada 2019. Spence terlibat dalam kecelakaan yang cukup parah, mengakibatkan cedera serius yang mengancam kelanjutan kariernya. Namun, Spence menunjukkan keteguhan luar biasa dengan pemulihan yang cepat dan berhasil kembali ke ring pada 2020.
Setelah kembali bertarung pasca-kecelakaan, Spence menunjukkan bahwa ia tidak terhentikan dengan kemenangan melawan Danny Garcia. Kemenangan ini menegaskan bahwa Spence adalah petinju yang sangat gigih dan tidak gampang menyerah, meskipun harus menghadapi tantangan besar dalam hidupnya.Tantangan dan Harapan Masa Depan
Pertarungan Besar dengan Terence Crawford
Saat ini, salah satu ujian terberat bagi Errol Spence Jr. adalah bertanding melawan Terence Crawford, yang merupakan juara dunia tanpa tanding di kelas welter. Kedua petinju ini telah lama menjadi perbincangan utama dalam dunia tinju, dan pertarungan mereka diperkirakan akan menjadi salah satu duel paling monumental dalam sejarah olahraga ini. Jika mereka bertarung, hasilnya bisa sangat menentukan siapa yang akan diakui sebagai petinju terunggul di kelas welter.
Mencapai Gelar Juara Dunia Tanpa Tanding
Errol Spence Jr. bertekad untuk menjadi juara dunia kelas welter yang diakui secara mutlak. Dengan sejumlah gelar yang sudah diraihnya dan semangat yang tak tergoyahkan, Spence memiliki peluang besar untuk meraih status itu dalam waktu yang tidak lama lagi. Namun, untuk mewujudkan impiannya, ia perlu terus mengalahkan petinju-petinju papan atas dan memperlihatkan bahwa dia memang yang terbaik di kelas welter.