Deontay Wilder adalah salah satu petinju berat paling berbahaya
di dunia, dikenal karena kekuatan pukulannya yang luar biasa. Lahir pada 22 Oktober 1985 di Tuscaloosa, Alabama, Amerika Serikat, Wilder memiliki rekor knockout yang luar biasa, dengan hampir semua kemenangannya diraih melalui KO. Dijuluki “The Bronze Bomber”, Wilder menjadi ikon dalam dunia tinju berkat kemampuannya yang spesial dalam menyelesaikan pertarungan dengan satu pukulan.
Meskipun memulai karier tinjunya cukup terlambat di usia 20 tahun, Wilder segera menunjukkan bakatnya yang luar biasa. Dengan tinggi badan 202 cm dan jangkauan tangan 211 cm, ia memiliki fisik yang ideal untuk kelas berat dan kecepatan yang mengerikan.
Karier Tinju Deontay Wilder
Lompatan Cepat ke Puncak
Wilder memulai karier profesionalnya pada 2008 dan segera menunjukkan kualitasnya. Dalam waktu singkat, ia menambahkan daftar kemenangan tak terkalahkannya, dan pada 2015, ia merebut gelar WBC Heavyweight Champion setelah mengalahkan Bermane Stiverne.
Wilder kemudian berhasil mempertahankan gelar WBC-nya selama hampir lima tahun berturut-turut, mencatatkan 10 kali pertahanan gelar yang luar biasa. Sebagian besar kemenangan Wilder diraih dengan cara yang spektakuler — melalui KO. Kecepatan tangan dan kekuatan fisiknya membuatnya sangat ditakuti oleh petinju berat manapun.
Pertarungan Ikonik: Wilder vs Fury
Salah satu momen terbesar dalam karier Deontay Wilder adalah pertarungannya melawan Tyson Fury. Pertemuan pertama pada Desember 2018 berakhir dengan hasil seri meskipun Wilder berhasil menjatuhkan Fury dengan satu pukulan keras di ronde ke-12. Pertarungan tersebut menyisakan banyak pertanyaan di dunia tinju, dan keduanya sepakat untuk mengadakan rematch.
Pada Februari 2020, Wilder menghadapi Fury lagi dalam sebuah pertarungan yang mendebarkan. Namun, kali ini Fury tampil dominan dan mengalahkan Wilder melalui TKO di ronde ke-7, merebut gelar WBC dari tangan Wilder. Meski kalah, Wilder tetap diakui sebagai salah satu petinju paling berbahaya dengan kemampuan knockout yang luar biasa.
Pada Oktober 2021, trilogi mereka berlanjut di Las Vegas. Wilder dan Fury kembali bertarung dalam pertarungan yang sangat sengit, dan meskipun Wilder menunjukkan keberanian yang luar biasa, Fury akhirnya menang dengan KO, menyelesaikan salah satu rivalitas terbesar dalam sejarah tinju.
Gaya Bertinju dan Kekuatan Pukulan Deontay Wilder
Kekuatan Pukulan yang Mematikan
Salah satu hal yang membuat Deontay Wilder begitu ditakuti di ring adalah kekuatan pukulannya. Wilder dikenal dengan “power punch” yang bisa menghancurkan lawan dengan satu pukulan. Bahkan, di pertarungan-pertarungan yang terlihat seimbang, kemampuan Wilder untuk menyelesaikan pertandingan dengan pukulan KO selalu menjadi ancaman bagi siapa pun yang ada di hadapannya.
Kecepatan dan keberaniannya membuatnya selalu berada di posisi untuk melepaskan pukulan tepat pada waktu yang tepat, menjadikannya petinju yang sangat berbahaya dalam pertarungan jarak dekat maupun jauh.
Pertahanan dan Kekurangan
Meski terkenal dengan kekuatan serangannya, pertahanan Deontay Wilder sering menjadi sorotan. Ia dikenal lebih mengandalkan serangan daripada bertahan, dan hal ini sering menjadi kelemahan dalam beberapa pertarungan penting. Meskipun begitu, kelebihan besar dalam menyerang membuatnya sangat sulit dihadapi oleh petinju lain yang tidak memiliki kekuatan setara.
Masa Depan Deontay Wilder
Apakah Wilder Akan Kembali ke Ring?
Setelah mengalami kekalahan berturut-turut dalam trilogi pertarungannya melawan Tyson Fury, banyak orang yang mempertanyakan masa depan Deontay Wilder di dunia tinju. Walaupun ada yang menyarankan untuk pensiun, Wilder belum mengumumkan pengunduran dirinya dan masih dapat berkompetisi di level tinggi. Petinju yang berusia 37 tahun ini memiliki banyak penggemar yang percaya ia masih memiliki kesempatan untuk kembali merebut gelar dunia, mengingat kekuatan pukulannya yang tak tertandingi.
Peluang dan Pertarungan yang Menanti
Beberapa kemungkinan pertarungan besar yang dihadapi Wilder adalah melawan petinju-petinju top lainnya seperti Anthony Joshua, Oleksandr Usyk, atau bahkan Dillian Whyte. Kemenangan melawan lawan-lawan ini dapat membawa Wilder kembali ke jalur juara dunia.